Monday 13 April 2015

Kondisi dan Perulangan

STATEMENT KONDISI


v  IF THEN ELSE
Dengan IF...THEN...ELSE, pemrograman dapat mengatur tindakan yang akan dilakukan kalau kondisi bernilai benar ataupun tindakan yang akan dijalankan kalau kondisi salah.

Bentuk umum IF...THEN...ELSE dibagi menjadi 2 kelompok :
1.      IF...THEN...ELSE Satu baris
2.      IF...THEN...ELSE Banyak baris

v   IF...THEN...ELSE Satu Baris


Di dalam program jika kita menjumpai dua kemungkinan atau pilihan pencabangan, kita bisa menggunakan IF...THEN...ELSE satu  baris.

Bentuk Umum :
IF kondisi  THEN { statement1 nobar1 │GOTO label1 }
               [ ELSE { statement2 nobar2 GOTO label2  }  ]

dengan parameter-parameternya :
         Kondisi               : syarat yang akan ditest
         statement1,                    
         statement2          : statement yang akan dikerjakan
         nobar1, nobar2  : nomor baris yang dituju
         label1, label2      : label baris yang dituju

Parameter :
§  kondisi atau syarat yang ditest dinyatakan dengan operator relasi atau operator pembanding (<, <=, =, >=, >, < >).
§  Nobar1, dan nobar2 menunjukkan label baris yang berupa angka
§  Label1, dan label2 menunjukkan label baris yang berupa label alphanumeris (diawali dengan huruf)

Bentuk umum diatas bisa dijelaskan sebagai berikut :
§  Jika kondisi bernilai benar, maka salah satu dari tiga pilihan dibelakang statement THEN akan dikerjakan.
§  Jika kondisi salah, maka salah satu dari tiga pilihan dibelakang statement ELSE akan dikejakan.
§  Jika statement ELSE tidak ditulis maka proses eksekusi langsung akan melompat ke baris dibawah statement IF.

v  IF...THEN...ELSE Banyak baris

         Di dalam program jika kita menjumpai lebih dari dua kemungkinan atau lebih pilihan pencabangan, kita bisa menggunakan IF...THEN...ELSE banyak baris.

4 aturan penggunaan blok IF...THEN...ELSE yaitu :
1.     Di belakang statement THEN tidak boleh ada statement apapun selain baris komentar. Jika anda menuliskan sesuatu statement, kompiler akan menganggapnya sebagai  statement IF...THEN...ELSE satu baris.
2.     Kata ELSE, ELSEIF dan END IF  hanya boleh diawali dengan nomor baris atau label baris. Jika tidak, maka kata ini harus merupakan kata awal dari baris tersebut.
3.     Blok IF harus terletak sebagai statement pertama dalam suatu baris.
4.     Blok harus diakhiri dengan END IF.    


Bentuk Umum :
IF kondisi1 THEN
       Statement1
[ ELSEIF kondisi2 THEN
          [ statement2 ] ]
.
.
[ ELSE
          [ statementn ] ]

END IF


dengan parameter-parameternya :
      kondisi1,              
      kondisi2, …                : syarat yang harus ditest             
            statement1,
     statement2, …        : blok statement  yang  akan  dikerjakan  sesuai   dengan             kondisi yang dipenuhi.

Bentuk umum diatas bisa dijelaskan sebagai berikut :
§  Jika kondisi1 bernilai benar, blok statement1 akan dikerjakan diteruskan ke statement IF.
§  Jika kondisi1 bernilai salah, kompiler akan mentest kondisi2.Jika bernilai benar, maka blok statement2 akan dikerjakan, diteruskan ke statement END IF. Dst

      Contoh :
       CLS
 PRINT “1. Nasi Soto Ayam”
                PRINT “2. Nasi Rames”
                INPUT “Pilihan (1..2) : “, Pil%
                IF PIL% = 1 THEN
                            PRINT “Nasi Soto Ayam”
                            ELSEIF PIL% = 2 THEN
                                        PRINT “Nasi Rames”
                                        ELSE
                                                    PRINT “Pilihan Anda tidak dimengerti”
END IF
END



v  SELECT CASE
         Statement SELECT CASE dapat digunakan untuk memilih satu diantara sejumlah alternatif.

Perbedaan SELECT CASE dan IF…THEN…ELSE :

SELECT CASE kondisi yang ditest hanya sebuah, dan proses eksekusi akan diteruskan ke bagian tertentu dari suatu program berdasarkan nilai kondisi yang ditest.
IF…THEN…ELSE banyak baris dapat mentest lebih dari sebuah kondisi yang satu sama lain saling berbeda.

Bentuk Umum :
    SELECT CASE ungkapan
                CASE nilai1
                            [ statement1 ]
                [ CASE nilai2
                            [ statement2 ] ]
                .
                .
                [ CASE ELSE
                            [ statementn ] ]
      END SELECT

dengan parameter-parameternya :
      ungkapan       : sembarang ungkapan (numeris atau untai)
      nilai1,
      nilai2, …         : nilai-nilai dari parameter ungkapan
            statement1,
            statement2, …: statement-statement yang akan dikerjakan.
Contoh :

CLS
PRINT “1. Nasi Soto Ayam”
PRINT “2. Nasi Rames”
PRINT “3. Nasi Gudeg”
INPUT “Pilihan (1..3) : “, Pil%
SELECT CASE Pil%
            CASE 1
                        PRINT “Nasi Soto Ayam”
            CASE 2
                        PRINT “Nasi Rames”
            CASE 3
                        PRINT “Nasi Gudeg”
            CASE ELSE
                        PRINT “Pilihan Anda tidak dimengerti”
END SELECT
END

STATEMENT PERULANGAN

Perulangan For … Next digunakan untuk melakukan perulangan dengan jumlah tertentu yang kita kehendaki. Kita harus mendeklarasikan sebuah variabel yang akan digunakan sebagai indeks untuk perulangan. Sintaks perulangan For … Next adalah :

For Indeks = Nilai Awal To Nilai Akhir
Pernyataan…..
Next Indeks
Secara default pada perulangan For … Next pertambahan indeks perulangan adalah 1, untuk menentukan pertambahan sesuai yang kita inginkan kita dapat menambahkan Step dari perulangan menjadi 2 atau – 1 untuk melakukan perhitungan mundur pada perulangan. Sintaksnya menjadi sebagai berikut :
For Indeks = Nilai Awal To Nilai Akhir Step -1

Pernyataan…..
Next Indeks

No comments:

Post a Comment