Tuesday 23 June 2015

Tipe Pemrograman

1.  Pemrograman Prosedural  (Procedural Programming) *
·        Algoritma berisi urutan langkah-langkah penyelesaian masalah. Ini berarti algoritma adalah proses yang procedural.
·         Defenisi procedural adalah :
1.    Tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
2.    Metode langkah demi langkah secara eksak dalam memecahkan suatu masalah
·         Pada pemrograman procedural, program dibedakan antara bagian data dengan bagian instruksi. Bagian instruksi terdiri atas runtutan instruksi yang dilaksanakan satu persatu secara berurutan oleh pemroses. Alur pelaksanaan instruksi dapat berubah karena adanya pencabangan kondisional. Data yang disimpan didalam memori dimanipulasi oleh instruksi secara beruntun atau procedural. Paradigma pemrograman seperti ini dinamakan pemrograman procedural.
·         Bahasa-bahasa tingkat tinggi seperti Cobol, Basic, Pascal, Fortran, dan C. mendukung kegiatan pemrograman procedural, karena itu mereka dinamakan juga bahasa procedural.

2. Pemrograman Terstruktur (Structured Programming) *
· Bahasa pemrograman terstruktur adalah bahasa pemrograman yang mendukung pembuatan program sebagai kumpulan prosedur. Prosedur-prosedur ini dapat saling memanggil dan dipanggil dari manapun dalam program dan dapat menggunakan parameter yang berbeda-beda untuk setiap pemanggilan.
·  Prosedur adalah bagian dari program untuk melakukan operasi-operasi yang sudah ditentukan dengan menggunakan parameter tertentu.
· Bahasa pemrograman terstruktur adalah pemrograman yang mendukung abstraksi data, pengkodean terstruktur dan kontrol program terstruktur.
·   Kontrol program terstruktur (Tiga tipe Bahasa pemrograman terstruktur):
  1.  Terurut (sequence)
  2. .Setiap baris program akan dikerjakan secara urut dari atas ke bawah (setiap baris dikerjakan sekali atau tidak baris baris program yang tidak dikerjakan)
  3.  Pilihan (selection/conditional)
  4.  Pengulangan (repetition - loop)

  • Prinsip pemrograman terstruktur:
  • Pendekatan rancangan dari atas ke bawah (top down design),
  • Bagi program ke dalam modul-modul logika yang sejenis,
  • Gunakan sub-program untuk proses sejenis yang sering digunakan,
  • Gunakan pengkodean terstruktur: (IF - THEN, DO-.. WHILE ),
  • Hindarkan penggunaan perintah GO TO bila tidak diperlukan,
  •  Gunakan nama-nama bermakna (mnemonic names), dan
  •  Buat dokumentasi yang akurat dan berarti. 
  • Gaya penulisan program terstruktur:
  •  Menggunakan indentasi sehingga jelas struktur dan kontrol program.
  • Memudahkan pembacaan, pemahaman, penelusuran kesalahan dan pembuatan koreksi.


3. Pemrograman Modular(Modular Programming) *
Program-program yang besar cenderung sulit terutama karena kompleksitas dari program tersebut, dan banyak bagian dengan hubungan yang rumit dan detail yang sebenarnya tidak perlu.
Salah satu metode dalam penyusunan program terstruktur adalah pemrograman modular. Dalam pemrograman modular, program dipecah-pecah ke dalam modul-modul, dimana setiap modul menunjukkan fungsi dan tugas tunggal. Dengan membagi masalah ke dalam modul-modul, maka masalah akan menjadi sederhana sehingga program dapat lebih mudah disusun dan dipahami.
·         Fungsi, Prosedur, atau kumpulan perintah-perintah dipaket menjadi suatu modul.
·         Dapat digunakan berulang-ulang, atau digunakan olah fungsi, prosedur lain dalam program.
Setiap program mempunyai sebuah modul program utama, yang mengontrol semua proses yang terjadi, termsuk mengirimkan kontrol program ke submodul untuk melakukan suatu fungsi tertentu.
Pemrograman modular diterapkan dengan menggunakan sub-routine, yaitu sebuah kumpulan perintah yang melakukan tugas pemrosesan yang terbatas.
·         Jika persoalan yang ingin dipecahkan melalui program terlalu besar, sebaiknya pemecahan masalah dilakukan secara bertahap
·         Setiap tahapan akan menghasilkan modul program
·         Setiap modul tersebut diberi nama sehingga untuk menyatakannya cukup dengan menyebut namanya
·         Deskripsi fungsional dari setiap modul adalah penting
Program yang didefinisikan modulnya dengan baik akan :
·         Mudah dibaca dan dimengerti oleh pemakai
·         Efisien, karena modul yang sama mungkin dipakai pada beberapa tahapan program.
·         Modular programming banyak dimanfaatkan oleh bahasa pemrograman OOP.

4.  Pemrograman Fungsional (Functional Programming) *
·   Suatu bahasa dimana ekspresi disusun atas fungsi panggilan (bukan pernyataan). Fungsi: perintah-perintah yang terkumpul menjadi satu dan dapat menghasilkan suatu nilai.

·   Disebut bahasa pemrograman fungsional karena memang pada program seluruh kodenya berupa fungsi-fungsi. Bahasa pemrograman fungsional merupakan salah satu bahasa pemrograman yang memperlakukan proses komputasi sebagai evaluasi fungsi-fungsi matematika.

·   Isi dari Program fungsional tidak mengandung pernyataan perintah.

·   Contoh bahasa pemrograman fungsional : Lisp, Scheme, ML, Haskell,  
   Erlang.

5. Pemrograman Berorientasi Objek* (OOP/Object-Oriented Programming)
Object / Objek     :  Elemen yang memiliki fungsi, metode, karakteristik tertentu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata.
Class                    :  Kumpulan Object-object yang memiliki kesamaan karakateristik.
Ø  Merupakan bahasa pemrograman yang mampu memanfaatkan objek-objek yang tersedia atau membuat suatu objek tertentu dengan menggunakan bahasa pemrograman.
Ø  Mampu merefleksikan kebutuhan-kebutuhan user sebagaimana lakyaknya yang ada di dunia nyata.
Ø  Relative lebih fleksibel dan mudah diadaptasikan terhadap perubahan suatu program.
Ø  Memiliki feature yang memperkuat dan meningkatkan flesibilitas suatu objek  dengan diadanya class, instance, encapsulation, inheritance, reuseability, dan polymorphism.
·   Karakteristik Bahasa Berorientasi Objek:
ü  Objek fisik:  (Mobil dalam simulasi arus lalu lintas, Pesawat terbang dalam    sistem pengontrolan lalu lintas udara)
ü  Elemen dari lingkungan : (Windows, Objek grafik ( garis, lingkaran, polygon))
ü  Penyimpanan data (array, stack, Link list, binary tree)
ü  Entitas orang (karyawan, mahasiswa, pelanggan, pasien)
Contoh bahasa pemrograman beroriantasi object : C++ , SmallTalks , Java

6. Pemrograman Visual
Bahasa Visual
     Penggunaan ekspresi visual(seperti grafik, gambar, atau ikon) yang sistematik dan mempunyai arti
     Bahasa visual adalah himpunan simbol-simbol grafis dan teks yang mempunyai arti semantik dan digunakan untuk menyelesaikan masalah komunikasi di dunia.
       
Bandingkan:
Bahasa Textual mengacu pada penggunaan karakter (teks).
Bahasa tekstual konvensional hanya bekerja pada 1 dimensi karena compiler/interpreter memproses program pada satu arah saja.

Pemrograman Visual :
     “Penggunaan ekspresi visual (seperti grafik, gambar, atau ikon) dalam proses pemrograman”

     “Mengacu pada aktivitas yang memungkinkan pengguna untuk membuat program dalam dua (atau lebih) dimensi.
             
- Bahasa Pemrograman Visual:
“Bahasa visual digunakan dalam pemrograman visual”
- Visualisi:
“Penggunaan representasi visual (grafik, gambar, atau animasi) untuk menggambarkan program,
data, struktur atau tingkah laku dinamis sistem yang kompleks.”
Sistem Pemrograman Visual:
“Sistem komputer yang mendukung baik pemrograman visual maupun visualisasi”

Pemrograman Even-Driven (Even-Driven Programming)

Menggunakan konsep “Jika sebuah aksi / perintah dilakukan terhadap sebuah objek, apa yang akan terjadi / dilakukan oleh objek tersebut selanjutnya.”

Sangat fleksibel dalam pembuatan koding program, karena sudah menggunakan konsep OOP dimana pemrograman dapat dimulai dari objek yang diinginkan tanpa harus terurut.

Merupakan salah jenis bahasa pemrograman yang sudah memanfaatkan GUI (Graphic User Interface).

Biasanya merupakan jenis bahas pemrograman visual.

Contoh : Visual Basic, Visual C++, Delphi, Borland Kilix

Bahasa Pemrograman

è Program
·         Kata, ekspresi, pernyataan atau kombinasinya yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman sehingga dapat dieksekusi oleh computer.
·         Dibuat dengan tujuan untuk mempermudah user dalam memberikan instruksi / perintah ke computer.

è Bahasa Pemrograman
·    Merupakan prosedur/tata cara penulisan program. Pada bahasa pemrograman terdapat dua faktor penting, yaitu sintaks dan semantik. Sintaks adalah aturan gramatikal yang mengatur tata cara penulisan kata, ekspresi dan pernyataan. Semantik adalah aturan-aturan untuk menyatakan arti.
· Fungsi Bahasa pemrograman adalah sebagai media untuk menyusun dan memahami serta sebagai alat komunikasi antara pemrogram dengan computer.

·   Tahap pengembangan program
·   Kualitas bahasa pemrograman:
·   Ekspresivitas : secara jelas menggambarkan algoritma yang dibuat oleh programmer
·   Dapat didefinisikan dengan baik : sintaks dan semantik harus konsisten tidak bermakna ganda
·   Tipe data dan strukturnya : berkemampuan untuk mendukung berbagai tipe data
·   Modularitasnya : harus mempunyai fasilitas subprogramming (modul)
· Fasilitas masukan dan keluaran : harus mendukung berbagai model file (sequential, random, access, index, multiple index) dalam pemrosesan masukan dan keluaran
·   Portabilitas : harus dapat dipakai pada berbagai mesin komputer yang berbeda
·   Effisiensi : dapat dikompilasi dan dieksekusi secara cepat pada mesin komputer dimana program dapat diimplementasikan
·   Mudah dipelajari : harus mudah dipahami dan diajarkan
·   Bersifat umum : memiliki jangkauan luas untuk berbagai aplikasi

è Pemrograman
·    Merupakan proses mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah (= algoritma) dengan menggunakan suatu bahasa pemrograman
·    Secara umum terdapat 4 kelompok Bahasa Pemrograman yaitu:
Ø  Object Oriented Language (Visual dBase, Visual FoxPro, Dephi, Visual C)
Ø  high level (Seperti Pascal dan Basic),
Ø  middle level (Seperti Bahasa C), dan
Ø  low level (Seperti Bahasa Assembly).

è Compiler dan Interpreter

·   Perbedaan Compiler dan intepreter

 

Intepreter

Compiler

1.

Menerjemahkan instruksi per instruksi

Menerjemahkan secara keseluruhan

2.

Soure program tidak harus ditulis lengkap

Source program ditulis lengkap

3.

Bila terjadi kesalahan kompilasi, dapat langsung dibetulkan secara interaktif

Bila terjadi kesalahan kompilasi, source program harus dibenarkan dan proses kompilasi diulang kembali

4.

Tidak menghasilkan objek program

Menghasilkan objek program

5.

Tidak meghasilkan executable program karena langsung dijalankan pada saat program diinterpretasi

Menghasilkan executable program, sehingga dapat dijalankan di keadaan prompt sistem

6.

Proses interpretasi terasa cepat, karena tiap-tiap instruksi langsung dikerjakan dan dapat dilihat hasilnya

Proses kompilasi lama, karena sekaligus menerjemahkan seluruh instruksi program

7.

Source program terus dipergunakan karena tidak dihasilkan ececutable program

Source program sudah tidak dipergunakan lagi untuk mengerjakan program

8.

Proses pengerjaan program lebih lambat, karena setiap instruksi dikerjakan harus diinterprestasikan ulang kembali

Proses pengerjaan program lebih cepat, karena executable program sudah dalam bahasa mesin

9.

Keamanan dari program kurang terjamin, karena yang selalu digunakan adalah source program

Keamanan dari program lebih terjamin, karena yang dipergunakan ececutable program.

Variabel eksternal dan Variabel statis

Selang waktu antara penciptaan variabel hingga penyirnaannya  sering disebut sebagai lifetime atau durasi. Durasi dari variabel otomatis hanya pada saat fungsi yang mendifinisikannya dieksekusi.

o   Variabel eksternal       

Variabel eksternal merupakan kebalikan dari vaiabel otomatis. Variabel eksternal adalah variabel yang didifinisikan diluar fungsi manapun. Variabel ini dikenal juga sebagai variabel global, sebab variabel ini dikenal disemua fungsi. Anda dapat mendeklarasikan bukan mendifinisikan, karena tidak ada pengalokasian memori.
Sehingga sifat dari variabel eksternal kebalikan dari variabel otomatis.

Penggunaan variabel eksternal diusahakan sesedikit mungkin atau sedapat mungkin tidak usah digunakan. Tidak lain adalah karena variabel ini mudah sekali berubah oleh pernyataan penugasaan yang letaknya bisa dimana saja. Ini bisa menimbulkan efek samping yang sulit untuk melacaknya, terutama untuk program yang besar.
Variabel eksternal mempunyai durasi selama program diekskusi. Dengan kata lain, memori yang digunakan untuk variabel ini tetap dipertahankanselama program belum berakhir.

o   Variabel statis

Baik variabel eksternal maupun otomatis dapat berkedudukan sebagai variabel statis. Suatu variabel statis mempunyai sifat :

Jika variabel local berdiri sebagai variabel statis, maka :
Ø  Variabel tetap hanya dapat diakses pada fungsi yang mendifinisikannya
Ø  Variabel tidak hilang saat dieksekusi fungsi berakhir nilainya akan tetap dipertahankan, sehingga akan dikenali pada pemanggilan fungsi untuk tahap berikutnya.
Ø  Inisialisasi oleh pemrograman akan dilakukan sekali saja selama program dijalankan, jika tidak ada inisialisasi secara eksplisit, variabel diisi dengan nol.

Jika Variabel eksternal dijadikan sebagai variabel statis, variabel ini dapat diakses oleh semua file yang didifinisikan pada file yang sama dengan variabel eksternal tersebut (hal ini bermanfaat pada pemrograman file berganda atau kode program ditaruh pada beberapa file).

Variabel dan Memori

Varibel merupakan komponen penting pada pemrograman, Variabel digunakan dalam program untuk menyimpan suatu nilai, dan nilai yang ada padanya dapat dirubah selama eksekusi program berlangsung.

Jika suatu variable diisi dengan nilai di luar jangkauannya maka nilai yang akan disimpan akan diubah sesuai dengan jangkauannya. Misalnya, bila suatu variable bertipe integer diberi nilai 75000, yang tersimpan pada variable tersebut berupa 9494. Sebab nilai positif terbesar pada tipe integer yaitu 32767. Hal ini bekerja sebagaimana speedometer pada kendaraan bermotor. Pada spedometer, apabila nilai maksimumnya terlampaui  akan dimulai dari nilai terendahnya, yakni nol.

Perlu diketahui, pemrograman aritmatika yang menggunakan tipe seperti integer akan lebih cepat dibandingkan kalau menggunakan tipe long integer itulah sebabnya sedapat mungkin untuk menggunakan variable dengan memori berukuran kecil.

Pendefinisian variabel tergantung pada bahasa pemrograman yang dipakai ada yang pendefinisian variabel dapat diletakan dimana saja (contohnya : Basic,  C++, Dbase, dll ) dan ada pula bahasa pemrograman yang sudah ditentukan pendefinisian variabelnya (contohnya : Pascal, Cobol, dll).

 

Lingkup Variabel


Pemahaman terhadap lingkup variabel di dalam penulisan fungsi sangatlah penting, agar tidak salah dalam menggunakan suatu variabel. Lingkup variabel menentukan keberadaan suatu variabel tertentu didalam fungsi. Ada variabel yang hanya dikenal di suatu fungsi dan tidak dikenal pada fungsi lain. Namun ada juga variabel yang dapat diakses oleh semua fungsi.

Jenis variabel berdasarkan kelas penyimpanannya, yang berkaitan dengan lingkup variabel, yaitu:

o   Variabel otomatis
o   Variabel eksternal
o   Variabel Statis
o   Variabel otomatis

Variabel yang didefinisikan di dalam suatu fungsi berlaku sebagai variabel lokal bagi fungsi. Artinya, variabel tersebut hanya dikenal di dalam fungsi tempat variabel didifinisikan.

Suatu variabel otomatis mempunyai sifat :

ü  Variabel  hanya akan diciptakan pada saat fungsi dipanggil.
ü  Pada saat fungsi berakhir (selesai dieksekusi), variabel otomatis menjadi sirna.
ü  Tidak ada inisialisasi secara otomatis (pada saat variabel diciptakan). Inisialisasi oleh pemrograman akan dikerjakan setiap kali fungsi dipanggil.

ü  Hanya dapat diakses di dalam  fungsi yang mendifinisikan.

Contoh pembuatan Karya Ilmiah Remaja (KIR)

Contoh pembuatan Karya Ilmiah Remaja (KIR) untuk BAB I. Yang terdiri dari :

1. Latar Belakang Masalah
Memuat fakta-fakta atau sebab yang relevan sebagai titik tolak dalam merumuskan masalah penulisan dan mengemukakan alasan penentuan masalah. Penulis dapat mengutip/mengemukakan pendapat para ahli, berita melalui media massa, peraturan perundang-undangan yang mendukung terhadap fakta atau fenomena yang akan ditulis. Setiap peraturan dan perundang-undangan yang dikutip tidak ada catatan kaki, sedangkan pendapat para ahli, berita melalui media massa harus disertai catatan kaki.

2. Perumusan Masalah
Menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa yang ingin dicari jawabannya. Perumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan terperinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang dibahas, diakhir pertanyaan harus memberikan tanda tanya (?).

3. Tujuan dan Manfaat
·         Tujuan Penulisan : Menyebutkan secara spesifik maksud yang ingin dicapai dalam penulisan.
·         Manfaat Penulisan : Kontribusi hasil penulisan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Metode Penulisan
·         Tempat dan waktu : jelaskan tempat/lokasi observasi dengan menyebutkan nama perusahaan serta alamatnya, kemudian sebutkan waktu observasi sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh masing-masing program studi.
·         Metode :
a.       Sebutkan nama metode yang digunakan (misalnya: metode deskriptif analisis).
b.      Teknik pengumpulan data (misalnya: wawancara, observasi, menggunakan kuesioner).
c.       Teknik Analisis Data (misalnya: memakai rumus statistik, rumus keuangan, atau model analisis lain seperti SWOT, EOQ, EVA, ABC).

5. Daftar Pustaka
Jangan lupa mencantumkan catatan kaki sebagai sumber dari KIR, hal ini di lakukan untuk kode etik hak cipta.

Contohnya :
Judul : “DAMPAK DARI DI BERLAKUKAN JALAN BEBAS MOTOR”

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah
-          Besarnya angka kemacetan yang terjadi pada daerah Ibukota yang disebabkan oleh ketidak - tertiban para pengendara sepeda motor.
-          Terjadi banyak pelanggaran lalu lintas yang disebabkan oleh pengendara sepeda motor.

2.      Perumusan Masalah
-          Bagaimana cara untuk mengurangi kemacetan Ibukota yang disebabkan oleh pengendara sepada motor?
-          Bagaimana mewujudkan ketertiban lalulintas agar dapat mengurangi tingkat resiko kecelakaan?
3.      Tujuan dan Manfaat
-          Tujuan : Agar bisa menjadikan jalan protocol Ibukota menjadi jalan yang tertib, bebas dari pelanggaran pengendara motor dan lebih mengefisiensikan tingkat kepadatan sepeda motor pada daerah tersebut.
-          Manfaat : Supaya para pengendara sepeda motor atau yang lainnya beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
4.      Metode Penulisan
a.      Rencana Penelitian
-          Dilakukan dari awal system tersebut diberlakukan, agar kita lebih mengenal tujuan pemerintah untuk membuat jalanan ibukota lebih tertib dalam berlalu lintas.

b.      Tempat dan Waktu Penelitian
-          Penelitian di lakukan pada sekitar jalan protokol dan mendapata informasi lebih lanjut dari para petugas penertib lalulintas.
c.       Metode
-          Pengambilan data ini berdasarkan wawancara, menggunakan kuisioner dan juga mengamati melalui berita yang berada pada berita cetak maupun berita elektronik.
5.      Daftar Pustaka
-          http://www.satuharapan.com/read-detail/read/jalan-mh-thamrin-bebas-motor